Selasa, 19 Juni 2012

Tafsir Rinduku


Masihkah kau simpan bunga yang hendak kau kasih ke aku dulu itu
Saat badai jiwa itu datang menderamu
Sedangkan ku selalu menanti saat kau siap ku jemput
Ku sanding dalam cahaya lampu minyak

Di mana rupa kasih sayang yang kau sulam dalam ruang rindu yang tak sempat ku jamah
Sementra bising sunyi kata-katanya menindasku
- Kebimbangan ini menyerukan luka baru
Itulah tafsir atas jutaan rinduku
Hanya bisu

Segeralah kau buka matamu
Buka keraguan yang kau ukir di atas kemelut yakinku
Menjadi butir-butir rasa yang membatu
Pikir dan rasa bersatu

Untuk saling menghianati aturan dunia
Menuntut aturan yang turun dari langit
Aku tak bisa lagi menyimpannya
Karena aku tak punya kuasa
Saat nama-Nya terlintas

Pintaku satu dirimu sepenuhnya
Sungguh, gaung sukma ini telah membahana
Menerjang makna merangkai kebersamaan
Agar engkau menjadi wujud dari bagian tubuhku yang dibuat-Nya
Hari ini dan selamanya.

Prangat Baru, marangkayu
Kutai Kartanegara, 23 April 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar dan saran-saran yang membangun.
untuk menjadi bahan pembelajaran lebih baik.