By. Moh.Alim, Bukit Raya-02/05/2011
semua telah terbius mimpi
ketika masih ku sebut namamu
dalam remang lampu pijar
yang tiada terangi jiwaku
jiwaku telah kau bungkus dengan kasih sayang
mensyahdukan siang, pagi, dan senjaku
hingga aku akan menutup mata di gelap malam
kini ku tak sendiri
tombol-tombol huruf dan angka masih menemaniku
juga sebatang rokok sigaret
yang telah usang berada dalam kantongku
menghabskan sisa-sisa uraian dunia
yang mengharuskan aku untuk menjamunya
dengan kantuk dan pusing
aku tak jemu
kau temaniku
aku menunggumu
tersenyum menyambut pagiku
menyambut hasil karya malam
yang ditemani mimpimu akan kebersamaan
dimanakah kiranya
ku temukan secuil senyum sore tadi
apakah hanya malam ini
dalam dongeng yang dikisahkan lamunan
aku masih di sini
di antara tumpukan kertas dan coretan pena
juga draf-draf identitas
kesendirian
kekasihku
jangan kau lupakan aku
jangan kau lepas hatiku dan kau letakkan di tepi harimu
doaku untuk sebuah gambar samar
aku tak boleh terpejam
harus ku selesaikan sepenggal kalimat yang telah lama ku susun
"aku sayang kau kekasih"
begitu ujungnya
ahhhhh.....
telah larut
aku tarik selimut
untuk ku lipat lagi
karena hati ini telah kau bakar dengan rasa
melodi rindu melodi syahdu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar dan saran-saran yang membangun.
untuk menjadi bahan pembelajaran lebih baik.