Rabu, 30 Mei 2012

Mahkota Kerinduan


tiada keistimewaan yang ku dapatkan
selain bersanding denganmu kasih
dengan keagungan akhlakmu
dengan ketinggian budi baikmu

tak bisa ku wujudkan kebahagiaan ini dengan apapun
Kekuasaan Allah menyelimuti hatiku dan hatimu
menjadikanku mencintaimu dan kau mencintaiku
dengan cinta-Nya
atas cinta-Nya
dan karena mencintai-Nya, kasih...

kau terindah dan terbaik bagiku menurut Allah dan untuk Allah SWT, Amiinn..
senandung Rindu yang secuil ini adalah wujud kerinduanku kepada Allah dan Rasulullah
dan aku menginginkan itu
sebagaimana dirimu di sana juga mengharapkan itu
agar Allah tak cemburu denganku atasmu, ku serahkan rinduku ini untuk-Nya
rinduku denganmu karena-Nya kasih
bukan karena siapa-siapa



Allah merindukan kita kasih
dengan kasih yang sejati
dengan kasih yang tulus
dengan Dzikir, Takbir, dan Tahmid
dengan sejatinya hati dan terbebas dari naluri luar
yang serakah, iri, dengki, hasad dan yang membujuk kita

kasihku
aku sayang kau
dengan anugerah Allah dan kasih sayang Allah
di hariku, di mingguku, dan di tahunku, serta seluruh hidupku
untuk Allah dengan tawassul keberadaanmu

Kamis, 24 Mei 2012

Fajar 1


Kasih
Tahukah kau, aku bukan seperti langit
Langit yang kau pandang pagi tadi
Saat cahaya mentari memberikan kehidupan
Karena aku hanya pelaksana dan penghambaan
Dati yang Maha Kuasa dan yang serba Maha Memiliki segalanya

Aku juga bukan seperti air yang hebat
Yang bisa melarutkan segala unsur
Yang bisa mengikuti segala bentuk
Aku hanya sebatang nyawa yang hendak bertahan
Dari segala hal dengan izin Tuhan

Kasih, aku bukanlah api yang meluluhlantahkan segala hal
Yang tak hendak mengenal kata ampunan
Namun, kasihmu telah mengobarkan bara suci di hati ini
Yang berwujud cita-cita kebersamaan denganmu dalam naungan Ridho Illahi
                                                                                 
Warna langit pagi tadi telah berubah
Menjadi mendung yang tak diinginkan beberapa hati
namun, kasih kita tetap bernyanyi dalam rintiknya
kerinduan kita tetap menyulam dzikir dan syukur kepada-Nya
atas rasa yang tak lagi berliput asa
atas rasa yang tak hendak kita nodai dengan segala dusta
atas rasa yang kita kokohkan dengan cinta kepada-Nya

biarkan saja mendung bergelantung di sana
kasih kita, kita gantungkan di Ars-Nya
biarkan badai apapun menerpa
kasih kita, dilindungi pengharapan ridho-Nya

itulah sekuat-kuat cinta
itulah sekuat-kuat kasih
itulah kasih kita
itulah rindu kita
sejatinya berkasih dengan-Nya
sejatinya merindu kepada-Nya
--------------------------------------------------

Kasihku, tiadalah aku yakin akan kuasa fikir dan fisikku, namun aku yakin Allah maha kuasa dan mengetahui hati kita. Allah-lah yang menguasai hati kita, jangan biarkan dikuasai oleh yang lainnya.
kita tahu itu kasih, berbagai godaan dan rayuan datang.
namun Allah akan tetap jadi yang utama dalam niat kebersamaan kita,
aku sayang kau kekasihku, sebagai bukti rasa sayangku kepada Allah SWT.

kasih hanya dengan mencintai Allah kita menjadi tenang, tentram, dan bahagia. dengan beribadah kepada Allah dan selalu mengingat Allah dalam segala keadaan. karena nikmat Allah selalu kita rasakan dalam setiap detik hidup kita.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr (89): 27-30)

Manusia harus berusaha agar nafsu tetap menjadi baik dan jiwa tetap mulia dengan melatih diri secara tekun, menjalankan ajaran agama, meninggalkan segala larangan agama dan bertaubat jika pernah melakukan dosa. Karena hanya dengan itulah jiwa menjadi tenang dan tentram penuh rasa bahagia.. @@@

Senin, 07 Mei 2012

Harta dan Janjimu

Bismillahirrohmanirrohim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan yang menguasai dunia Masyriq sampai Maghrib. Yang kepada-Nya bergantung segala sesuatu. Sholawat dan salam Allah semoga senantiasa tercurahkan kepada Shohibus Syafa’ah, sayyidina Muhammadin Saw.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Hadad ayat 7-8 yang artinya: “Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah Telah menjadikan kamu menguasainya[1456]. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. Dan Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah padahal Rasul menyeru kamu supaya kamu beriman kepada Tuhanmu. dan Sesungguhnya dia Telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang yang beriman[1457]. (Q.S. Al-Hadiid, ayat 7-8).

Manusia hidup di dunia ini telah disediakan oleh Allah SWT berbagai macam fasilitas, kenikmatan, sebagai pemenuh kebutuhan manusia dalam mengemban amanat untuk menjadi Kholifah Allah SWT di muka bumi. Dalam ayat di atas sebutkan bahwa Allah telah menjadikan manusia menguasai harta atau kekayaan di muka bumi. Yang dimaksud dengan menguasai di sini ialah penguasaan yang bukan secara mutlak. Hak milik pada hakikatnya adalah pada Allah. Harta tersebut hanya dititipkan oleh Allah SWT kepada manusia sebagai amanah dan ujian keimanan manusia kepada Allah SWT.
Panggilan kepada orang-orang yang beriman tersebut mengisyaratkan kepada kita bahwa orang-orang yang diberi amanah berupa harta tersebut kebanyakan lalai dan berkhianat terhadap amanah yang ditipkan. Mereka lupa melakukan hak-hak dari harta tersebut. Manusia kebanyakan menggunakan harta tersebut untuk hura-hura mengikuti keinginan nafsu belaka. Dan yang kesemuanya itu bermaksiat kepada Allah SWT.
Jika harta tersebut diberikan lisan oleh Allah SWT untuk dapat berbicara dan mengadu kepada Allah SWT, akan seperti inilah pengaduan mereka:
Harta 1 : “Ya Allah Tuhanku, hamba malu kepada Engkau Ya Allah, hamba digunakan oleh makhluk manusia yang bernama si A dan si B untuk bermaksiat kepada-Mu dan selalu menuruti hawa nafsu syetan saja”.
Harta 2 : “Ya Allah…. Ampuni hamba, oleh manusia yang bernama si C dan si D hamba menjadi alasan untuk saling bermusuhan, saling membunuh, menipu, dan menyakiti sesama manusia, bukanlah Engkau menciptakan muslim yang satu dengan muslim lainnya adalah bersaudara”.
Harta 3 : “Ya Allah…. Hamba bosan melihat makhluk manusia si E dan si F yang selalu sombong karena telah memiliki hamba, padahal sifat Agung itu hanyalah milik Engkau saja Ya Allah”.
Masih akan banyak lagi penyampaian-penyampaian harta yang merupakan amanah itu kepada Allah SWT.
Jika kita fahami dan melanjutkannya, Allah telah menjawab dari penyampaian-penyampaian harta tersebut dengan sabda-Nya yang artinya berbunyi: “Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar”.
Oleh karena itu, manusia dalam menafkahkan hartanya itu haruslah menurut hukum-hukum yang Telah disyariatkan Allah. Allah telah mensyariatkan jalan-jalan dan petunjuk melalui Rasulullah Muhammad SAW agar manusia dapat menggunakan harta tersebut benar-benar sesuai dengan aturan Allah. Misalnya dengan mengeluarkan hak-hak fakir miskin yang ada dalam harta tersebut, bersedekah dan memolong sesam di jalan Allah SWT.
Rasulullah Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyeru kepada manusia agar beriman kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengingatkan kembali apa yang telah dijanjikan oleh manusia (anak turun Adam) dalam alam ruh. Bahwa manusia (anak turun Adam) telah bersaksi dan mengakui bahwa Tuhan-nya adalah Allah SWT dan ia beriman. seperti tersebut dalam surat Al A´raaf ayat 172yang artinya: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)".
Namun kebanyakan manusia lupa,  tiada mau berfikir dan memahami hal tersebut. Merekalah yang lupa akan perjanjiannya tersebut yang disebutkan oleh Allah SWT sebagai orang-orang yang pada hari kiamat akan berkata “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)".
Allah SWT yang maha mengetahui segala sesuatu, yang Nampak dan yang tidak Nampak, yang lalu dan yang akan datang. Jika manusia (bani Adam) mau berfikir tentang ayat tersebut, akankah dia merasa malu jika di akhirat nanti dia mengatakan hal tersebut (penyesalan), sedangkan Allah SWT telah mengatakan apa yang akan dikatakan manusia nantinya, seperti halnya Allah berkata “inilah yang akan engkau katakana nanti di hari kiamat”.
Karenanya sudah seyogyanya bagi setiap orang, harus beriman dan menjalankan apa yang telah diserukan oleh Rasulullah SAW untuk mentauhidkan Allah SWT, agar tiada menyesalan nantinya, dan nafkahkanlah harta di kehidupan di dunia ini sesuai dengan syariat Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon dengan nama-nama-Mu yang baik, dan sifat-sifatmu yang tinggi, agar berkenan mengkaruniakan hati-hati yang lembut kepada kami agar (senantiasa) mengingat dan bersyukur kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu hati-hati yang tenang untuk mengingat-Mu. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu lisan-lisan yang senantiasa basah menyebut-Mu. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang sempurna, keyakinan yang benar, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, amal shaleh yang diterima di sisi-Mu, wahai Yang Maha Mulia. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari fitnah-fitnah yang tampak maupun yang tersembunyi.
Subhana Rabbika Rabbil ‘Izzati ‘Amma Yashifun, wa salamun ‘ala mursalin walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin.

Rabu, 02 Mei 2012

Doa Khubby


اَللَهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ وَبَرِكْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِنَ بِهَا مِنْ شَرِّ نَفْسِ وَشَكِّ وَالْوَسْوَسِ وَالشَّيطِيْن وَتَمْلَأُ بِهَاقُلُوْبَنَا مِنَ الْعِلْمِ وَالْحِكْمَةِ وَالنُّوْرِ وَالْاِسْلَامْ وَالْإِيْمَانِ وَالتُّقَا وَالْيَقِيْن وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّبِعِيْن لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن, بِسِرِّ لااِلَهَ إِلَّا اَنْتَ سُبْحنَكَ اِنِّ كُنْتُ مِنَ الظَّلِمِيْن .

==

Selasa, 01 Mei 2012

Gemuruh ini Untuk Kita


Manunggal Jaya, 26 April 2012

Apakah memang harus demikian
Gemuruh di padang tandus yang telah tercipta sekian tahun
Meniti tangga bagai tak berarti
Adaku juga banyak yang menyelimuti
Hati, bulan, dan tahun

Mereka telah bersekutu
Untuk menemukan yang terbaik
Terbaik untuk diliputi
Terbaik untuk ditindas

Aku tak menyangka kasih, hujan ini begitu deras
Badainya membumikan otak
Menghentikan urat nadi yang tak mau berhenti

Inilah tantangan kita kasihku
Untukku dapat menjemputmu
Aku harus tetap maju, bismillah

Ta’aruf yang Tersembunyi


entah bagaimana mulainya
saat itupun aku bertanya-tanya
tatkala ibuku berkata telah ku tanyakan seorang gadis untukmu
aku hanya bias berkata “iya”, hanya berkata dalam hati “siapa dan bagaimana”
sebagai baktiku kepada ibu
sebagaimana rasul telah bersabda
“ibumu, ibumu, ibumu!” begitulah dalam sebuah hadits yang pernah kubaca
“lalu ayahmu!” sebagai kelanjutan ucapan dari lidah yang mulia

aku belum pernah melihatmu
bahkan nama lengkapmu aku pun tak tahu
aku hanya disuruh bertandang ke rumahmu
tak ada yang aku bawa, hanyalah penyampaian orang tua yang sebelumnya telah terucap
kau malu-malu dan tak sempet mununjukkan diri terhadapku
hanya ku yakinkan hatiku, bahwa keindahan itu datang dari Yang Maha Indah
setelah sampai kau selesaikan ujian akhirmu
sebuah jawaban darimu membuatku begitu lega
meski dengan syarat yang telah ku setujui
kau berkata bahwa lebih baik memiliki suami yang berbakti daripada yang durhaka
kau berkata bahwa lebih baik memilki suami yang dermawan daripada yang bakhil harta
kau berkata lebih baik memiliki suami yang mementingkan agama daripada yang mementingkan dunia
dan kau pun berharap bahwa diriku kelak bisa membuatmu bahagia
hanya lewat suara dan sms kita berbicara
untuk memastikan keyakinan kita untuk menikah
tak apalah untuk kebahagiaan yang benar-benar datang dari-Nya
tuk menggapai alhub fillah wa lillah

kau pernah berkata kapan waktu menikah biarlah orang tua yang memberikan arah
begitu besar bakti dan tawadhu’mu kepada orang tua
berharap pada Allah inilah jodoh yang datang dari pilihan-Nya
agar mampu menjaga kemurnian dan kesucian niatmu dalam mewujudkan berbagai cita
serta menjadikanmu lebih kuat kala cobaan dan ujian datang menerpa
karena aku akan karena Allah yang akan mendampingimu senantiasa
namun yang harus kau tahu adalah bahwa aku lelaki biasa
segala kelebihan dan kelemahan pastilah kupunya

senanglah hati ketika mengetahui dirimu rutin dalam sebuah muthola’ah
tidak seperti aku yang hanya pernah masuk madrasah
mulai ibtidaiyah, tsanawiyah namun tidak lanjut ke aliyah
namun sekarang aku sudah lulus kuliah
saat ini pun aku sudah memiliki pengalaman berma’isyah
engkau adalah ‘Aisyah dari Allah yang maha Megah
kebahagiaan kita tak diukur dengan walimah
tentu saja yang sederhana dan bukan yang meriah
insya Allah kita kan bersama-sama belajar bila kelak kita menikah
untuk mewujudkan keinginanmu agar bisa menerangi setiap ruang rumah
dengan lantunan Al-Qur’an dan sholawat ila rosulillah
senanglah hatiku tatkala bukannya ma’isyah yang orang tuamu pertanyakan
bukan pula pangkat dan jabatan juga berbagai kemewahan
namun hanya addin Islam
untuk mencapai tujuan menjaga iman islam
menjaga kehormatan diri agar tidak terjerumus bermaksiatan kepada Allah swt

meski belum sekalipun ku melihat nyatamu
aku tetap yakin bahwa Allah telah mengatur semuanya
agar juga kita tetap terhindar dari alfitnah
di akhir malam ini, jika boleh ku katakana
aku telah sayang kau kasih, sejak kau malu-malu dan tak sempat keluar menemuiku
saat ku bertandang ke rumahmu
kita akan bersama kasih, dalam malam-malam yang diberkahi oleh-Nya.
Amin amin Ya Mujibas Sailiiinn….