Kamis, 24 Mei 2012

Fajar 1


Kasih
Tahukah kau, aku bukan seperti langit
Langit yang kau pandang pagi tadi
Saat cahaya mentari memberikan kehidupan
Karena aku hanya pelaksana dan penghambaan
Dati yang Maha Kuasa dan yang serba Maha Memiliki segalanya

Aku juga bukan seperti air yang hebat
Yang bisa melarutkan segala unsur
Yang bisa mengikuti segala bentuk
Aku hanya sebatang nyawa yang hendak bertahan
Dari segala hal dengan izin Tuhan

Kasih, aku bukanlah api yang meluluhlantahkan segala hal
Yang tak hendak mengenal kata ampunan
Namun, kasihmu telah mengobarkan bara suci di hati ini
Yang berwujud cita-cita kebersamaan denganmu dalam naungan Ridho Illahi
                                                                                 
Warna langit pagi tadi telah berubah
Menjadi mendung yang tak diinginkan beberapa hati
namun, kasih kita tetap bernyanyi dalam rintiknya
kerinduan kita tetap menyulam dzikir dan syukur kepada-Nya
atas rasa yang tak lagi berliput asa
atas rasa yang tak hendak kita nodai dengan segala dusta
atas rasa yang kita kokohkan dengan cinta kepada-Nya

biarkan saja mendung bergelantung di sana
kasih kita, kita gantungkan di Ars-Nya
biarkan badai apapun menerpa
kasih kita, dilindungi pengharapan ridho-Nya

itulah sekuat-kuat cinta
itulah sekuat-kuat kasih
itulah kasih kita
itulah rindu kita
sejatinya berkasih dengan-Nya
sejatinya merindu kepada-Nya
--------------------------------------------------

Kasihku, tiadalah aku yakin akan kuasa fikir dan fisikku, namun aku yakin Allah maha kuasa dan mengetahui hati kita. Allah-lah yang menguasai hati kita, jangan biarkan dikuasai oleh yang lainnya.
kita tahu itu kasih, berbagai godaan dan rayuan datang.
namun Allah akan tetap jadi yang utama dalam niat kebersamaan kita,
aku sayang kau kekasihku, sebagai bukti rasa sayangku kepada Allah SWT.

kasih hanya dengan mencintai Allah kita menjadi tenang, tentram, dan bahagia. dengan beribadah kepada Allah dan selalu mengingat Allah dalam segala keadaan. karena nikmat Allah selalu kita rasakan dalam setiap detik hidup kita.

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr (89): 27-30)

Manusia harus berusaha agar nafsu tetap menjadi baik dan jiwa tetap mulia dengan melatih diri secara tekun, menjalankan ajaran agama, meninggalkan segala larangan agama dan bertaubat jika pernah melakukan dosa. Karena hanya dengan itulah jiwa menjadi tenang dan tentram penuh rasa bahagia.. @@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar dan saran-saran yang membangun.
untuk menjadi bahan pembelajaran lebih baik.